Inilah Hal Penting dalam Pembuatan IPAL Puskesmas yang Wajib Diperhatikan

Pembuatan IPAL Puskesmas, merupakan suatu kepedulian Puskesmas terhadap lingkungan sekitar. Pengelolaan limbah medis tersebut, memang tidak boleh dilakukan secara sembarangan, sehingga harus ada aturan tetapnya. Untuk itu, berikut akan disampaikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika membuat IPAL Puskesmas.

 

Pra Pengelolaan Limbah IPAL

Limbah medis sebelum dilakukan pengelolaan, tentu harus dilakukan beberapa langkah terlebih dahulu agar nantinya tidak mengalami kesulitan ketika diproses. Beberapa tahapan pra pengelolaan limbah pun bisa disimak pada informasi ini:

  • Mulanya limbah yang baru datang, harus diperiksa terlebih dahulu keberadaannya oleh petugas yang memang memiliki keahlian dibidang ini.
  • Limbah Puskesmas yang berupa minyak akan dipisahkan oleh bagian unit grease trap, supaya tidak tercampur dengan limbah lainnya yang akan mempersulit proses penyaringan.
  • Apabila limbah yang datang berupa serat, maka bagian laundry perlu melakukan pengolahan terlebih dahulu agar serat tersebut bisa tersaring dengan baik. Proses ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu sistem pompa ketika sedang bekerja.
  • Limbah yang sudah dipisahkan tersebut, perlu dilakukan pengelolaan terlebih dahulu di lab yang tersedia agar proses penguraian bisa lebih cepat dilakukan.
  • Setelah limbah dilakukan pengolahan ringan, barulah bisa diproses selanjutnya agar mampu terurai secara sempurna.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Limbah

Mengelola limbah ini perlu diperhatikan secara detail, karena berhubungan dengan kesehatan tubuh dan keadaan lingkungan. Tak hanya pihak Puskesmas saja yang perlu memperhatikan, melainkan juga warga sekitar turut serta mendukungnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Luas Area

Lahan yang cukup, harus disediakan dalam rangka pembuatan IPAL Puskesmas ini. Namun, kasus yang sering terjadi adalah penyediaan lahannya terkesan tidak dipertimbangkan dengan matang. Sehingga IPAL baru dibuat ketika sudah ada komplain dari masyarakat.

Apabila memang lahannya tidak tersedia secara luas, maka pihak Puskesmas bisa mengakalinya dengan cara melakukan memilih IPAL yang bisa menghemat lahan. Tentu membutuhkan uang lebih karena teknologi yang digunakan biasanya lebih canggih dari sebelumnya.

2.  Karakter Limbah yang Diolah

Pihak Puskesmas harus bekerjasama dengan pihak penyedia jasa pembuatan IPAL untuk menentukan mesin yang tepat guna mengelola limbah tersebut. Tentulah pihak Puskesmas yang mengerti karakteristik dari limbah tersebut sehingga bisa melakukan konsultasi secara mandiri.

Setiap mesin memiliki karakteristik tersendiri dalam mengelola limbah tersebut, sehingga tidak semua limbah bisa diolah menggunakan mesin itu. Penting sekali memikirkan mesin ini agar limbah bisa diolah secara tepat guna sehingga tidak akan merugikan pihak warga yang hidup di sekitar Puskesmas.

3. Debit Limbah

Memperhatikan debit limbah setiap harinya wajib dilakukan oleh pihak Puskesmas, supaya bisa menentukan peralatan dan tangki yang tepat untuk bisa menampung limbah tersebut. Semua peralatan yang disediakan untuk mengelola limbahnya, bergantung pada debit limbah ini.

4. Persiapan Dana

Berbicara mengenai dana, tentu cukup riskan sekali. Setiap Puskesmas pun wajib menyisihkan dananya untuk membuat IPAL ini karena merupakan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tak perlu menunggu masyarakat merasa resah dengan limbah tersebut, karena ini merupakan kewajiban.

Perlu diingat bahwa lingkungan sekitar bukanlah milik pribadi, sehingga harus memikirkan masa depan karena alam akan terus dihuni oleh generasi penerus. Tak mengapa jika menyediakan IPAL murah, yang penting limbahnya bisa diolah secara optimal.

 

Itulah hal yang perlu diperhatikan ketika membuat IPAL Puskesmas. Pihak Puskesmas hendaknya tidak mengabaikan hal-hal tersebut karena sangat riskan sekali bagi lingkungan yang ada di sekitarnya sehingga tak pantas jika bersikap acuh.

Scroll to Top
Malcare WordPress Security